Hai...

Assalamu'allaikum Wr Wb

Hai teman-teman, apa khabar? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin.

Selamat datang di blog komunitas penulis cilik di Surabaya, FLP Kids Surabaya.

Tertarik untuk bergabung? Kirim email saja ke: flpkids.surabaya@gmail.com

Salam,

FLP Kids Surabaya

Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Juni 2010

Pak Pat si Tukang Pos

Oleh Nisa (9 thn)

Pada suatu hari di Desa Greendale. Pak Pet bersama Jessy akan mengantarkan surat ke para warga desa Greendale. Pak Pet mengajak Jessy untuk ikut bersama. Tetapi Jessy tidak mau ikut karena dia bermain sampah di depan rumah. Setelah Pak Pet bilang kepada Jessy. Pak Pet langsung meninggalkan Jessy bermain di depan rumah.
Setelah beberapa menit Jessy terlalu lama bermain. Lama kelamaan Jessy memanjat dan akhirnya tersangkut di pohon. Sarah mencari Jessy, ternyata Jessy memanjat pohon. Jessy tidak bisa turun karena tersangkut. Sarah memanggil orang-orang yang berada disekitar situ. Semua orang sudah berkumpul dan akhirnya ditolong. Kata Ibu Tukang Pos, Jessy harus melompat dan nanti akan ditangkap. Tetapi Jessy tambah naik dan akhirnya Sarah mempunyai ide. Setelah ditolong Sarah, Jessy berani turun. Dan akhirnya satria di desa Greendale adalah Sarah.

Jazz Mengejar Kertas Lipat

Oleh Gangga H. (9 th)
Ada kucing yang lagi mengejar kertas lipat. Dia mengejar terus kertas lipat itu terbang ke pohon, Jazz naik ke pohon. Jazz ingin mengambilnya tetapi dia takut dan kertas lipatnya jatuh, Jazz masih takut. Sarah datang dan melihat Jazz di pohon, dia menelfon Pak Ajai. Pak Ajai menelfon Bu Pos dan Bu Pos menelfon Pak Polisi. Pak Polisi lagi menemani That membersihkan Desa Greendale. Sekarang dia membersihkan lapangan. Dia melihat handphone atau telfon genggam ternyata ada orang yang menelfon. Ternyata yang menelfon Bu Pos.
“Ada apa Bu Pos?”
“Jazz naik ke pohon lalu dia takut. Begitu ceritanya.” Jawab Bu Pos.
Lalu Pak Pat dating. Pak Polisi dan Pak That juga sudah dating. Pak Ajai juga dating sambil membawa tangga untuk mengambil Jazz. Lalu Pak Ajai malah bikin Jazz takut. Pak Polisi puny aide bagaimana kalau pendorong debu untuk terbang.
“Tapi mana bisa kalau badanku berat. Bagaimana kalau Sarah?” Kata That.
“Ehmm… temnaku saja.” Kata Sarah.
“Tidak. Kau saja, Sarah.” Teman Sarah menanggapi.
“Terima kasih.” Kata Sarah. Lalu sarah memakai pendorong debu itu. Lalu Sarah terbang dan mengambil Jazz.

Pak Pat Tukang Pos-Tahsyah

Oleh Tahsyah Nabillah Putri Agra Dewi (9 th)

Pada suatu hari Sarah bermain bersama temna-temannya bermain astronot diatas pohon. Akhirnya Sarah ngambek lalu Sarah nggak ikut mainan. Lalu Sarah melihat kucingnya diatas pohon lalu Sarah memanggil Ayah dan Ibunya untuk menolong kucingnya. Akhirnya semua orang ke kucingnya Sarah. Lalu Pak Pembersih Sampah membawa alatnya. Sehabis itu Ibu Pos membawa membawa selimutnya supaya nanti kalau kucingnya Sarah itu jatuh jadi tidak terluka. Tetapi kucingnya tidak berani, takut jatuh. Akhirnya Sarah punya ide untuk kucing itu. Akhirnya Sarah pinjem alat penyedot sampah ke tukang sampah. Akhirnya ide Sarah dilakukan dan berhasil. Akhirnya kucing Sarah turun lalu teman-temannya Sarah meminta maaf dan semuanya berterima kasih kepada Sarah. Akhirnya Sarah juga meminta maaf atas kecerobohannya.

Pak Pat si Tukang Pos

By Azafia Salsabila P. (9 th)

Pada sutu hari di desa Greendale ada anak-anak kecil yang bermain di rumah pohon. Anak itu bernama Sarah. Sarah bermain dengan teman-temannya. Sarah suka mengatur teman-temannya jadi teman-temannya tidak mau bermain dengan Sarah. Sarah keluar dari permainan itu lalu Sarah ke Pak Pat. Kemudian Pak Pat menerangkan Sarah menyesali semua itu.
Pak Pat kembali lagi bekerja, kemudian Sarah bertemu dengan Jas yang lagi mengejar sampah. Kemudian sampahnya keatas pohon, Jas tetap mengejar. Lalu sampahnya turun, Jas tidak bisa turun. Dia ketakutan. Lalu Sarah menelfon Mama Sarah dan Papa Sarah. Kemudian Mama Sarah menelfon Ibu pos untuk menelfon Pak Polisi.
Pak Pat datang lalu Ibu Pos menelfon Pak Polisi lagi, kemudian diangkat. Semua orang datang untuk menolong Jas. Sarah mendapat ide dan Sarah bisa menolong Jas.

Review Film

Untuk sesi kelas review. Adik-adik FLP kids diajak nonton film kartun 'The Postman Pat". Kemudian, mereka diminta untuk menceritakan kembali apa yang sudah mereka lihat. Pengajar membebaskan para murid untuk bebas berinterpretasi. Mereka dibebaskan untuk tidak runut menceritakan film tersebut. Mereka juga diperbolehkan untuk menceritakan bagian-bagian film tertentu saja. Kami selaku pengajar, memang tidak memberikan tekanan anak untuk mengikuti kaidah resensi secara baku. Karena tujuan kami, anak-anak paham bahwa review adalah menceritakan kembali apa yang sudah dilihat atau dibaca oleh mereka. Selain itu kami ingin anak-anak mencintai kegiatan menulis. Kami berusaha membangun sugesti dalam benak mereka bahwa menulis itu menyenangkan.

Cinderella

Oleh Sarah Nabilah Azahra (7 th)

Dulu ada seorang pria yang sangat ganteng, sayangnya pria itu jahat dan jail. Ada wanita yang suka dengan pria itu. Katanya dia (wanita itu) mau menikah dengan pria itu. Lama-kelamaan pria itu resek dan selalu menjahili perempuan itu. Lalu datang Ibu Perinya dan berkata.

“Kenapa kamu menjahili Cinderalla?” Ohhh… jadi namanya Cinderella. Iya lhoo… kemana? (bersambung)

Cinderella Memetik Strawberry Ajaib di Kebun Strawberry

Oleh Rafika Izzatur Rahman (9 th)

Pada suatu hari di sebuah desa perkebunan, hiduplah seorang fakir miskin yang hidupnya susah. Dia hidup sebatangkara karena Ayah dan Ibu kandungnya sudah tiada. Dia bernama Cinderella. Dia mempunyai Ayah tiri, Ibu tiri dan dua saudara tiri perempuan. Ternyata mereka itu sebenarnya Paman, Bibi dan saudara sepupunya. Paman dan Bibi adalah saudara orang tuanya. Paman, Bibi dan sepupunya itu kaya. Suatu hari, Paman dan Bibinya bilang kalau sebenarnya Cinderalla itu kaya.

Pada suatu hari paman dan keluarganya pergi ke Paris van Java dan menginap di apartemen hanya untuk sementara. Dalam suatu perjalanan di Paris van Java, Paman, Bibi dan sepupunya kecelakaan dan nyawa mereka tidak terselamatkan. Akhirnya Cinderella hidup sendiri, sebatang kara. Aslinya kerajaan Paman dan Bibi itu hak Cinderella. Bukannya Cinderella menolak, tetapi ada orang yang merebu kerajaan itu.

Cinderella menangis, menangis dan menangis. Dia sudah tak bisa membeli sembako karena tidak mempunyai uang.

“Hiks… hiks… hiks… aku haus. Hiks… hiks… hiks… aku lapar. Hiks… hiks… hiks… aku tak punya uang hiks… hiks… hiks…” Lalu ada seorang tetangganya yang sabar, kaya, dermawan, baik, rendah hati. Dia bertanya kepada Cinderella.

“Kenapa cin? Kamu kok menangis? Mungkin kamu dari kemarin belum makan ya?”

“Ya. Aku lapar.” Jawab Cinderella dengan air mata yang masih bercucuran.

“Oh, kamu lapar? Mari ke rumahku. Kita makan bersama dan bicara-bicara. Hidup ini memang susah jadi…”

“Jadi apa? Apakah tak repot kalau aku makan bersama?” Tanya Cinderella.

“Tidak kok. Jadi ya? Gitu deh. Ya sudah, ayo dahar jeng ainga[1]. “ Ajak tetangga Cinderella.

“Ya sudahlah.” Kata Cinderella. Setelah selesai makan, mereka berdua berbincang-bincang.

“Oh iya, Cin. Besok, kamu boleh metik strawberry di kebunku, sepuasnya.”

“Terima kasih kalau gitu, ya.” Ucap Cinderella dengan gembira.

“Ya. Sama-sama.”

Keesokan harinya, Cinderella berangkat ke kebun strawberry itu. Dia membawa keranjang rotan buatan kakeknya. Dia memetik strawberry sepuasnya. Ketika pulang, dia membuka keranjang rotan yang besar sekali –sekoper kurang besar-. Ternyata yang paling besar menjadi emas semua. Keranjang yang sedang menjadi minuman dan makanan. Keranjang yang paling kecil berisi buah-buahan. Akhirnya, Cinderella menjadi kaya tetapi tidak sombong.


[1] (bahasa Sunda) yang artinya makan sama saya

Bawang Merah dan Bawang Putih

Oleh Tahsyah Nabilah Putri Agra Dewi (9 th)

Pada suatu hari, Bawang Merah pergi ke hutan mencari kayu. Bawang Merah pergi ke hutan sendirian tanpa didampingi siapapun. Bawang Merah mencari kesana kemari, dia disuruh oleh Bawang Putih. Bawang Merah mendapatkan kayu yang sangat banyak. Bawang Merah akhirnya pulang dengan badan yang sangat kotor.

Sesampai di rumah, Bawang Merah membawa kayu bakar itu ke dapur lalu Bawang Putih dating dan memarahi Bawang Merah.

“Eh, Bawang Merah! Kamu ngapain disini? Tempat kamu kan bukan disini.”

“Tapi, kata kamu aku masak.” Bawang Merah pun menjawab.

“Siapa bilang. Aku nggak bilang gitu.” Kata Bawang Putih. Si Bawang Merah pun pergi karena disuruh Bawang Putih. Ia pergi ke tempat yang sangat kotor, baud an sempit di tengah hutan juga.

Keesokan harinya, Bawang Putih dating dan menyuruh Bawang Merah untuk mencuci baju di sungai. Selesai mencuci, Bawang Merah disuruh untuk menyetrika baju. Saat Bawang Merah menyetrika baju ada yang telepon. Bawang Merah lupa kalau setrikanya nggak dimatiin. Bawang Putih mencium asap, ternyata asap itu dari setrika. Bawang Putih marah dan mengusir Bawang Merah.

Pada saat Bawang Merah mencuci, dia menemukan ikan mas. Ikan mas itu dimakan oleh Bawang Putih. Bawang Merah menangis dan tulang ikan ma situ ditanam di belakang rumah. Diatas kuburan ikan ma situ tumbuh pohon yang berdaun mas. Pada waktu itu, Pangeran menelpon, siapa yang bisa mencabut daun emas itu akan menjadi istrinya. Bawang Putih mencoba tapi tidak bisa. Bawang Merah pun mencoba dan langsung bisa. Bawang Putih iri dan Allah memberi hukuman padanya sampai bisa berubah. Akhirnya Bawang putih pun berubah menjadi baik hati. Bawang Merah dan pangeran bahagia.

Aurora dan Cinderela

Oleh Azafia Salsabila P. (9 th)

Pada zaman dahulu di Kerajaan antah berantah, di istana itu orangnya ramah-ramah karena pemimpinnya sangat hebat dan pintar. Rajanya bernama Raja aladin. Yang mempunyai dua orang anak gadis yang sudah besar bernama Aurora (sang kakak) dan Cinderela (sang adik). Mereka berpenampulan berbeda, Cinderela berpenampilan sangat sederhana sedangkan Aurora berpenampilan sangat mewah.

Cinderela ingin sekali keluar istana tapi Raja Aladin dan Ratu Elizabet tidak mengijinkan.

“Cin, kamu bisa jalan-jalan sama aku?” Aurora bertanya.

“Tapi kakak pamit ya pada Ayah dan Ibu.” Cinderala menjawab.

“Baik. Nanti saya pamit pada Ayah dan Ibu.” Aurora menjawab. Mereka berdua pergi ke istana untuk memohon ijin kepada Raja Aladin dan Ratu Elizabet. Setelah mereka meminta ijin, Cinderal ingin cepat-cepat berangkat.

“Tunggu dong. Aku ini lagi nyiapin makanan.” Kata Aurora. Beberapa lama kemudian mereka berangkat, Cinderela langsung memimpin jalan.

Cinderela berhenti disebelah rumah dan masuk dengan tidak sopan. Setelah mereka masuk, Cinderela melihat pemilik rumah.

“Hai. Bolehkah saya menginap?” Cinderela berkata.

“Oh, boleh.” Pemilik rumah menjawab. Mereka berkenalan. Ternyata pemilik rumah adalah Lilia. Aurora menyelinap masuk dan tidak mengucapkan apa-apa, tapi malah tidur.

“Itu siapa? Saudara kamu?” Lilia bertanya.

“Iya, tapi mohon dimaklumi ya. Dia memang begitu kebiasaanya.” Cinderela menjawab. Setelah selesai bercakap-cakap, mereka mulai tidur.

Setelah pagi datang, mereka terbangun. Aurora terbangun dan mulai sadar kalau selama ini sifat dan tingkah lakunya kurang terpuji, serta sering menyusahkan orang lain. Aurora mendatangi Cinderela dan pemilik rumah yang saat itu bercakap-cakap di beranda depan. Saat itu Aurora meminta maaf kepada pemilik rumah dan berjanji merubah sikapnya yang kurang terpuji. Mereka jalan-jalan disekitar perkebunan mangga pemilik rumah lalu mereka makan siang di kebun mangga. Tak lama sesudah itu, mereka pamit untuk kembali pulang ke istana.

Setelah sampai di kerajaan, Raja Aladin dan Ratu elizabet melihat Aurora mencium tangan Ratu.

“Bunda, maafkan aku jika aku berbuat salah.” Kata Aurora. Raja dan Ratu telah memaafkan Aurora. Mulai saat itu, sifat Aurora yang jahat dan selalu mau menang sendiri berubah menjadi ramah dan baik hati. Sehingga suasana di kerajaan antah berantah menjadi tentram, aman, damai dan sejahtera. Semuanya bahagia.

Jumat, 04 Juni 2010

Kota Bersih

By Nisa (9 th)

Kota yang bersih adalah kota yang terhindar dari debu yang mengakibatkan udara kotor. Air yang bersih adalah air yang bagus untuk kesehatan manusia. Kota bersih akan nyaman, sejuk dan kalau dipandang akan indah. Para manusia harus menanam pohon atau tumbuhan di pinggir jalan atau di sebuah taman. Supaya sejuk dan segar. Sungai digunakan manusia untuk mencuci, mandi dan lain-lain.
Kehidupan yang diingini dataran tinggi atau pohon rindang. Akan enak kalau ditempati atau dibikin sebuah taman.

Kota Impianku

Oleh Gangga H. (9 th)

Halo! Namaku Gangga. Aku duduk di kelas 2, sekolahku di SD Luqmanul Al Hakim Surabaya. Seandaikan pabrik, mobil dan lain-lainnya yang mengeluarkan polusi atau asap. Lalu coba sungai di kota tidak kotor dan tidak ada sampah berserakan didekat rumahku. Coba semua orang memiliki tanaman banyak. Pasti bumi ini akan senang sekali jika tidak dikotori oleh isinya. Coba aku punya robot besar pembersih kota. Perasaanku di kota sangat tidak enak. Kalau aku di desa pasti aku akan senang dan gembira. Aku akan membantu Ayah mengambil padi atau jagung. Tapi kalau di desa tidak bisa ke FLP kids. Kalau aku di kota banyak sampah dan polusi. Aku jadi bingung.

Bolaku Hilang

Oleh Gangga H. (9 th)

Halo! Namaku Adi. Aku sekolahdi SD Ketabang 5. Aku mempunyai bola yang sangat mahal. Aku suka dengan bola itu. Sayangnya bola itu hlang. Berhari-hariaku mencari. Ketika ulang tahun temanku, aku melihat bola itu. Dia ada di kotak ulang tahun temanku. Kubuka memang persis tapi aku bertanya.

“Ini bola baru?

“Iya. Ini bola baru.” Lalu aku mengatakan terima kasih.

Aku terus mencari sampai aku tertidur. Besoknya, aku terus mencari mumpung hari minggu. Aku terus mencari sampai keluar dari rumah. Ketika malam, aku belajar di lemari. Aku melihat bolaku. Ternyata di lemari belajar. Aku senang sekali. Kuambil… ooo rupanya masih ada tuh. Selesai.

Bola Kesayanganku

Oleh Gangga H. (9 th)

Halo! Namaku Adit. Aku sekolah di Ketabang 1. Aku mempunyai bola yang sangat bagus tapi dia lalu menghilang. Aku sangat sedih. Di pagi hari dia masih tidak ada. Di sore hari aku melihat, tetapi itu punya temanku yang bernama Tito. Dia bermain dengan temanku yang bernama Adi dan Resa. Aku tetap sedih. Aku terus mencari. Ketika malam hari aku melihatnya. Di meja belajar temanku ada bola mirip dengan bolaku. Ketika melihat bola temanku aku langsung bersemangat.

Keesokan harinya, aku terus mencari lalu aku mandi, pakai baju, sarapan lalu mencari di sekolah dan di lokerku. Saat hari minggu aku mencari sampai aku keringetan. Sampai semuanya berantakan buku, meja, kursi, lemari dan pakaian. Aku harus merapikan semuanya, jangan sampai Ayah tahu karena nanti aku dimarahi. Saat hari kamis, aku mencari. Kenapa hari senin, selasa, rabu aku tidak mencari? Karena aku sakit. Jam lima sore hari kamis, aku menemukan bolanya. Ternyata hanya mimpi. Aku tidur lama sekali, dari jam delapan malam sampai jam lima. Bolaku ketemu. Alhamdulillah. Ketemu. Tamat.

Skateboard Kesayanganku

Oleh Gangga H. (9 th)

Halo! Namaku Poalo. Aku dari Jepang ke Indonesia. Aku keliling Indonesia. Pertama, ke Malang. Aku melihat pemain sepak bola yaitu Arema dan Persema. Di Surabaya, aku melihat pemain sepakbola yaitu Persebaya. Lalu ke Kenjeran, aku melihat balapan sepeda motor. Aku ikut BMX skateboard. Aku senang tapi skateboardku hilang. Ketemu, hilang lagi. Aku mencari dengan semangatnya. Aku langsung mencari lalu ketemu. Tamat.

Penghijauan

Oleh Nisa (5 th)
Pohonnya tinggi, daunnya lebar. Pohon jati manfaat daun dibikin buat membungkus nasi. Pohon jati kayunya untuk lemari dan meja.

Kota Bersih

Oleh Tahsyah Nabillah Putri Agra Dewi (9 th)

Rumahku di Sidoarjo. Tempat tinggalku di MCG (Mutiara Citra Graha). Kota Sidoarjo mempunyai pusat kota namanya alun-alun. Aku sering jalan-jalan kesana bersama keluarga. Di alun-alun rame sekali. Banyak pengunjungnya dan banyak sekali orang jualan. Walaupun banyak orang jualan tapi mereka selalu menjaga lingkungan. Ada banyak sekali bunga-bunga di sana yang indah. Ada warna ungu, pink, putih, kuning dan merah. Pemandangannya juga indah, aku senang berkunjung di sana. I love you, alun-alun Sidoarjo.

Selasa, 01 Juni 2010

Rumah yang Sangat Bersih dan Indah

Oleh Azafia Salsabila P. (9 th)

Di desa yang amat terpencil tinggallah dua orang, Ibu dan anak. Meskipun rumah itu kecil tapi bersih. Setiap hari Ibu dan anak itu selalu mencari kayu bakar. Pagi berangkat siang pulang tapi mereka tak lupa membersihkan sekitar rumahnya agar bersih. Biar pun rumah itu kecil tapi bersih dan nyaman. Semua orang suka dating ke rumah itu.
Kadang anak-anak kecil dating ke rumah itu, semua orang suka di rumah itu. Ibu itu sangat ramah orangnya, anak-anak selalu mendekat ke Ibu itu. Biarpun rumahnya kecil dibuat menjadi nyaman dan bersih. Ibu dan anak itu selalu mencari kayu bakar untuk dijual buat membeli kebutuhan sehari-harinya. Ibu itu selalu dikasih uang tapi Ibu itu menolak. Kayu bakar udah puas dengan hasil berjualan kayu bakar.
“Alhamdulillah banyak orang yang dating ke rumah kita.” Kata Ibu itu.
“Iya Bu. Karena rumah kita, biarpun kecil tapi rapid an bersih Bu…” Kata anak itu. Mereka senang karena rumah itu cantik dan bagus. Semua orang iri kepada Ibu itu tak henti-hentinya memuji tentang kebersihan rumah Ibu itu.
Beberapa lama kemudian anak itu mendapat uang dari orang-orang.
“Kembalikan uang itu, Nak.” Kata Ibu.
“Baik Bu.” Kata anak itu. Mereka sudah cukup makan, minum dan beraktifitas. Mereka bersyukur atas kehidupannya yang tentram dan menyenangkan selama ini.

Holiday in Bali

Oleh Rafika Izzatur Rahman (9 th)

Suatu hari waktu tanggal 10 Januari sebuah keluarga berkumpul di ruang keluarga. Di keluarga itu ada delapan anggota keluarga, yaitu: Ayah, Ibu, Zaki, Fahmi, Fira, Sarah, Ray dan Mira berkumpul. Ayah memberitahukan bahwa tanggal 26 Februari 2010 nnati keluarga kita akan berlibur ke Bali. Ayah juga memberitahukan pembantunya juga akan ikut berlibur ke Bali. Fahmi dan Fina bertanya.

“Ayah kita naik apa ke sananya?” Tanya Fina. Lalu Fahmi pun bertanya.

“Apakah yang berlibur hanya keluarga kita saja?” Tanya Fahmi lalu ayah menjawab pertanyaan Fina.

“Kita berangkat naik pesawat.” Jawab Ayah. Lalu Ayah menjawab pertanyaan Fahmi.

“Tidak. Kita tidak berlibur satu keluarga.” Jawab Ayah. Lalu ayah meneruskan jawaban Fahmi.

“Kantor ayah mengadakan acara refreshing ke Bali.” Jawab Ayah.

Beberapa minggu kemudian.

“Anak-anak barang-barang sudah siap. Kita sebentar lagi akan berangkat ke bandara. Kita menaiki pesawat merpati.” Kata ayah dengan terburu-buru. Di pesawat Fina duduk di samping jendela. Bersama teman ayahnya Fina, Zaki, Fahmi, Sarah, Ray dan Mira biasa memanggilnya Om Rochim. Setelah sampai di Bali, keluarga Fina bersama kantor ayahnya menaiki bus dan makan siang ke tempat makan Ayam Betutu. Sehabis itu semua menaiki bus dan menuju Tanah Lot.

Fina tertidur di bus dan tertinggal dengan yang lain. Untung masih ada ayahnya, Ibunya, Sarah, Mira, pembantunya dan Ray. Semua langsung menuju Tanah Lot. Tapi Fina, Ayahnya, Ibunya, Sarah, Ray, Mira dan pembantunya sholat dhuhur dulu. Setelah sholat dhuhur mereka langsung menuju Tanah Lot. Mereka hanya berfoto dan bermain air disana tidak boleh ke laut. Karena ombaknya sangat deras. Lalu mereka cuci-cuci setelah badan mereka kotor. Disana perjalanan menuju pulang banyak orang berjualan.

Setelah itu mereka makan di Jimbaran yaitu restoran Lamsam. Fina, Sarah dan Ray bermain pasir di Jimbaran. Setelah itu mereka tidur di Hotel Puri Dibia, di lantai 5 dan di kamar no 505. fina istirahat di kamar itu bersama keluarga dan pembantunya. Di sana ada 2 lantai. Fina tidur di lantai 2 bersama pembantunya, Sarah, Zaki dan Fahmi.

Keesokan harinya Fina bangun jam 05:30 dan setelah itu Fina dan keluarganya turun dari lantai 5 untuk sarapan di lantai 1. Fina dan keluarganya turun menaiki lift, tapi Zaki ingin lebih cepat. Dia menuruni tangga. Keluarga Fina tidak percaya menuruni tangga lebih cepat daripada menaiki lift. Lepas di lantai satu ternyata benar. Fina tidak percaya kalau menuruni tangga lebih cepat. Akhirnya mereka semua sarapan di lantai satu.

Akhirnya mereka selesai sarapan menaiki bus untuk pergi ke pulau penyu. Di sana ada permainan laut yang banyak. Ada banana boats, flying fish, speed boot dan lain-lain. Untuk menyeberangi lautan untuk sampai di pulau penyu mereka harus menaiki boots. Fahmi tidak bersama keluarga melainkan bersama teman-teman ayahnya. Fahmi manja dengan Om Rochim. Fina berpikir mungkin Om Rochim adalah baby sitternya Fahmi. Setelah itu ditengah-tengah terdapat ikan-ikan hias yang cantik-cantik. Angin berhembus kencang dan ombak semakin besar.

Sampailah di Pulau Penyu. Di sana ada turis dari China dan hewan-hewan seperti Penyu, Ular, Kelelawar, burung Elang, Biawak dan ada burung Nuri. Sarah berfoto bersama Penyu kecil. Zaki berfoto bersama burung Nuri, Penyu kecil, Penyu besar dan burung elang. Setelah puas berfoto di Pulau Penyu mereka kembali ke pantai yang banyak permainannya. Di sana Fina, Ayahnya, Fahmi, Zaki dan teman-teman Ayah Fina bermain banana boats. Semua sudah siap dan banana boats berangkat. Serunya lalu mereka dijeburin ke laut tapi tenang ada yang menolong dan untung mereka memakai pelampung. Akhirnya mereka kembali ke pantai.

Akhirnya mereka makan siang di Ulum dan memesan ruangan berAC. Akhirnya mereka makan dan selesai makan mereka menuju Uluwatu. Di sana harus lewat samping, tidak tahu kenapa sebelumnya mereka harus melewati rintangan dengan monyet-monyet nakal. Di sana monyet-monyet nakal itu merusak barang-barang, hati-hati. Di Uluwatu sangat panas mereka tidak tidak sempat berfoto karena panas. Mereka pulang menaiki bus.

Setelah itu mereka menuju Dreamland. Di sana juga panas dan ada rintangannya. Mereka harus menaiki dan menuruni tangga yang sangat banyak. Setelah itu baru mereka bermain di sana. Semakin sore semakin kencang ombaknya. Fina bermain air bersama Sarah. Waktu tidak ada Sarah dan hanya ada Om Rochim di depan Fina, Fina hampir terseret ombak. Untung ada Om Rochim. Fina di tarik Om Rochim. Setelah itu mereka makan di Garuda Wisnu Kencana/ Jendela Bali. Di Garuda Wisnu Kencana mereka melihat tarian adat Bali. Akhirnya mereka pulang ke hotel dan beristirahat. Di Hotel Fina lapar dan akhirnya makan di sebuah warung.

Keesokan harinya Fina bangun 05:30. sarapan, baru menaiki bus dan mereka menuju Krisna, tempat oleh-oleh Bali. Fina beli baju, kipas dan oleh-oleh untuk teman Fina. Akhirnya menaiki bus dan menuju kampong Bali. Di sana barangnya sudah jelek dan mahal. Akhirnya mereka sholat dan menuju bandara. Akhirnya mereka pulang dengan rasa senang.

Taman

Oleh Faiz (9 th)

Taman adalah halaman yang dipenuhi warna hijau. Warna hijau itu adalah pepohonan, rumput dan dedaunan. Kalau tidak ada penghijauan, siapa yang menghirup polusi. Pasti manusia. Pepohonan juga dapat melindungi kita dari kepanasan dan kehujanan. Kita harus bersyukur pada Allah karena jika tidak ada pepohonan polusi pasti akan kita hirup. Jika tidak ada pohon pasti kita akan kepanasan. Jika ada pohon kita tidak akan kepanasan.

Kebersihan

Oleh Azafia Salsabila P. (9 th)

Pada waktu aku berjalan-jalan di Unesa aku melihat taman yang sangat kotor. Tamannya tidak ada yang ngerawat. Dan taman bermainnya banyak yang rusak dan tidak bersih.

Tamannya sangat kotor banyak pohon yang sudah kering dan kotor. Orangnya sangat malas untuk membersihkan. Pohonnya banyak yang ditebang sama orang. Jadi tamannya kotor dan jelek. Tapi kalau tamannya bagus banyak kupu-kupu beterbangan jika kalau tamannya bersih.

Aku suka taman yang bersih karma kebersihan sebagian dari iman. Fungsinya kalau taman bersih, udara akan sejuk daripada udara kotor. Udara akan menjadi tidak sejuk tapi kalau udaranya sejuk kita tidak menjadi panas.

Kebersihan Unesa

Oleh Sarah Nabilah Azahra (7 th)

Di Unesa banyak pohon. Aku berteduh di Unesa. Daun juga berfungsi untuk bernafas. Di sini juga bersih. Aku juga suka banyak daun daun-daun dan pohon-pohon yang rindang dan subur. Aku juga mendengar suara burung berkicau dan pohon-pohon tumbuh subur dan berfungsi untuk oksigen dan untuk kebersihan. Pohon-pohon tumbuh besar dan aku melihat burung berkeliaran dan pohon-pohon tinggi besar dan pohon besar yang rindang dan hijau dan daun yang hijau dan rindang yang tumbuh besar.

Rumah yang Bersih

Oleh Nisa (9 th)

Rumah yang bersih adalah rumah yang di setiap ruangan tidak berantakan dan tidak kotor. Kalau rumah yang bersih keluarga atau orang yang menempati akan nyaman. Pasti kalau rumah yang bersih keluarga atau orang yang menempati akan bisa tidur. Kalau lingkungan kotor keluarga atau orang yang menempati akan tidak nyaman dan tidak bisa tidur. Soalnya banyak kotoran atau banyak dedaunan. Perasaannya tidak enak kan kalau lalat menghinggap di makanan akan bikin penyakit. Setiap orang paling suka tempat yang banyak pohon atau rumah yang bersih.

Tasku Dari Bali

Oleh Rafika Izzatur Rahman (9 th)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Aku punya tas. Tas itu dari Bali. Tas itu aku bawa kalau aku pergi. Tas itu tidak aku beli sendiri. Tas itu dari tanteku. Aku menyimpan barang yang perlu aku bawa bila pergi. Aku pakai tas dari Bali itu ke FLP. Aku juga pernah membawa tas itu ke sekolah. Tanggal 26 Februari kemaren aku pergi ke Bali. Aku membawa tas dari Bali itu untuk jalan-jalan, dompet, kacamata renang, buku untuk menggambar dan menulis. Tapi di Bali, aku lihat banyak motif yang mirip tasku seperti baju, tas untuk Ibu-Ibu dan lain-lain.
Adikku Sarah juga punya tas dari Bali tapi agak berbeda. Yang berbeda adalah warnanya. Pertama aku disuruh memilih mau tas yang warna apa? Aku pertama pilih warna merah. Tapi kayaknya nggak cocok deh sama aku. Akhirnya aku memilih warna yang lain. Warna tasku adalah biru muda. Sedangkan tas adikku berwarna merah karena aku lebih suka warna biru mudanya daripada warna merah. Itulah kisahku tentang tas dari Bali. Terima kasih dan sekian.

Benda Kesayangan Tahsyah

Oleh Tahsyah Nabillah P. A. D. (9 th)

  1. Handuk kesayanganku dari Mamaku. Handuk ini warnanya ungu dan gambarnya daun. Setiap aku mandi, aku selalu memakai handuk ini. Handuk ini paling aku saying.
  2. Binder kesayanganku dari Mamaku. Binder ini warnanya hijau dan gambarnya orang. Setiap aku nulis atau gambar, aku mesti di situ. Aku sangat suka sama binder Hobakci itu.
  3. Boneka beruang kesayanganku dari Malang. Boneka beruang ini warnanya pink. Boneka beruang ini membawa sebuah boneka I love you. Agak sering sih aku main sama boneka beruang ini.

Erna si Pembohong

By Rafika Izzatur Rahman (9 th)

Di sebuah desa hiduplah sebuah keluarga Bu Erni. Bu Erni mempunyai 4 anak, yang bernama Eric, Edi, Erna dan Eryn. Semua anak tidak pembohong, kecuali Erna. Erna mempunyai banyak tabungan hasil berbohong. Waktu di taman dia bertemu dengan adik temannya. Temannya banyak, tapi yang punya adik itu bernama Prisa. Adiknya bernama Risa.

Risa sedang mengambil buah-buahan, bunga dan setelah itu ke warung untuk membeli obat untuk kakaknya, Prisa yang sedang sakit. Waktu itu Risa bertemu dengan Erna. Lalu waktu ingin berjalan ke warung uangnya keluar dan terlihat Erna. Erna langsung memanggil Risa dan meminta uang itu. Akhirnya Erna mengeluarkan jurus berbohongnya. Dia bilang kala dia –Risa- memejamkan mata, uangnya akan berlipat-lipat. Lalu Risa pun memejamkan mata. Diambillah uang Risa. Dan Erna bilang

“Sudah. Bukalah matamu.” Lalu dibukalah mata Risa tak tersangka di tangan tidak ada. Akhirnya erna pun bilang.

“Uangmu disini. Ayo ambil kalau bisa.” Kata Erna.

“Kembalikan uangku. Kakakku Prisa sakit.” Kata Risa sambil menangis.

“Kasihan deh da… da…” Jawab Erna.

Lalu sesampai rumah Erna. Erna melihat temannya Dika. Dika membawa uang sebanyak 45.000 rupiah terus Erna berhenti dan menyapa.

“Hai Dik! Apakabar?” Kata Erna dengan sok baik.

“Baik.” Jawab Dika.

“Kamu mau kemana?” Tanya Erna.

“Aku mau ke mall bentar lagi.” Jawab Dika.

“Ngutang dong.” Pinta Erna.

“Ok! Tapi dua hari kemudian bayar ya.” Kata Dika.

“Ya. Pasti ku kembalikan.”

“Ya udah kalo gitu aku pulang dulu ya.”

“Ya. Da… da…”.

Oh iya, Erna utangnya sangat banyak lho. Satu minggu dia bisa ngutang lima kali lho. Dua hari kemudian semua orang menagih utangnya. Dia bilang, dia tidak punya uang. Akhirnya semua orang yang menagih utang mengambil sebagian hartanya.

Ayahku Pahlawanku

Oleh Rafika Izzatur Rahman (9 th)

Di sebuah kota hiduplah keluarga Pak Sumarto. Pak Sumarto adalah manager disebuah perusahaan. Pak Sumarto adalah mempunyai 3 anak yang bernama Hafiz, Hafizah dan Zakiyah. Anak paling dia sayangi adalah Hafizah. Karena dia hafal Al-Qur’an pada umur 9 tahun dan berkat Ayahnya.

Hafizah sangaaat sayang sama ayahnya. Hafiz juga begitu tapi dia 11 tahun baru hafal al-qur’an. Dan hafizah kalau beli yang bermanfaat tidak seperti Zakiyah. Lalu suatu hari ayah Hafizah akan pergi ke Jakarta tapi disana ada jalan-jalan. Hafizah senang, dia diajak. Yang diajak hanya Hafizah dan Ibunya karena Hafiz dan Zakiyah masih ulangan, sedangkan Hafizah sudah selesai. Dan nilai Hafizah bagus-bagus ada yang 100. oh ya yang paling jelek 90. hebat. Ayahnya sangat senang. Terus waktu Hafizah mau tidur dan semua Hafiz, Zakiyah dan Ibu diajak ke mall untuk beli sayur, buah, minuman, snack, sabun, shampoo, buku, alat tulis, tas (untuk Hafizah pergi), baju, celana, rok panjang, jaket dan sandal. Wah banyak sekali ya? Terus dia diajak makan pizza hmmm enak. Lalu dia pulang ke hotel karena rumahnya sedang direnovasi dan besok waktu ke Jakarta. Jadi di hotel hanya 2 minggu dan dekat dengan mall. Akhirnya uangnya menipis tapi bukan karena semua itu tapi karena jualan dihentikan selama 1 bulan.

Lalu Ayah pun berdoa. Bekerja keras dan akhirnya keluarga itu kembali kokoh dan bahagia. Rumahnya juga sudah selesai dan ada banyak fasilitas. Terus habis kerumah ayah, Ibu dan Hafizah langsung berangkat ke bandara dan pergi ke Jakarta. 5 hari kemudian Ibu, ayah dan Hafizah pun pulang. Waktu ayah kerja, semua memberi surprise. Hadiah banyak dan poster bergambar Ayahku pahlawanku.