Hai...

Assalamu'allaikum Wr Wb

Hai teman-teman, apa khabar? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin.

Selamat datang di blog komunitas penulis cilik di Surabaya, FLP Kids Surabaya.

Tertarik untuk bergabung? Kirim email saja ke: flpkids.surabaya@gmail.com

Salam,

FLP Kids Surabaya

Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Juni 2010

Aurora dan Cinderela

Oleh Azafia Salsabila P. (9 th)

Pada zaman dahulu di Kerajaan antah berantah, di istana itu orangnya ramah-ramah karena pemimpinnya sangat hebat dan pintar. Rajanya bernama Raja aladin. Yang mempunyai dua orang anak gadis yang sudah besar bernama Aurora (sang kakak) dan Cinderela (sang adik). Mereka berpenampulan berbeda, Cinderela berpenampilan sangat sederhana sedangkan Aurora berpenampilan sangat mewah.

Cinderela ingin sekali keluar istana tapi Raja Aladin dan Ratu Elizabet tidak mengijinkan.

“Cin, kamu bisa jalan-jalan sama aku?” Aurora bertanya.

“Tapi kakak pamit ya pada Ayah dan Ibu.” Cinderala menjawab.

“Baik. Nanti saya pamit pada Ayah dan Ibu.” Aurora menjawab. Mereka berdua pergi ke istana untuk memohon ijin kepada Raja Aladin dan Ratu Elizabet. Setelah mereka meminta ijin, Cinderal ingin cepat-cepat berangkat.

“Tunggu dong. Aku ini lagi nyiapin makanan.” Kata Aurora. Beberapa lama kemudian mereka berangkat, Cinderela langsung memimpin jalan.

Cinderela berhenti disebelah rumah dan masuk dengan tidak sopan. Setelah mereka masuk, Cinderela melihat pemilik rumah.

“Hai. Bolehkah saya menginap?” Cinderela berkata.

“Oh, boleh.” Pemilik rumah menjawab. Mereka berkenalan. Ternyata pemilik rumah adalah Lilia. Aurora menyelinap masuk dan tidak mengucapkan apa-apa, tapi malah tidur.

“Itu siapa? Saudara kamu?” Lilia bertanya.

“Iya, tapi mohon dimaklumi ya. Dia memang begitu kebiasaanya.” Cinderela menjawab. Setelah selesai bercakap-cakap, mereka mulai tidur.

Setelah pagi datang, mereka terbangun. Aurora terbangun dan mulai sadar kalau selama ini sifat dan tingkah lakunya kurang terpuji, serta sering menyusahkan orang lain. Aurora mendatangi Cinderela dan pemilik rumah yang saat itu bercakap-cakap di beranda depan. Saat itu Aurora meminta maaf kepada pemilik rumah dan berjanji merubah sikapnya yang kurang terpuji. Mereka jalan-jalan disekitar perkebunan mangga pemilik rumah lalu mereka makan siang di kebun mangga. Tak lama sesudah itu, mereka pamit untuk kembali pulang ke istana.

Setelah sampai di kerajaan, Raja Aladin dan Ratu elizabet melihat Aurora mencium tangan Ratu.

“Bunda, maafkan aku jika aku berbuat salah.” Kata Aurora. Raja dan Ratu telah memaafkan Aurora. Mulai saat itu, sifat Aurora yang jahat dan selalu mau menang sendiri berubah menjadi ramah dan baik hati. Sehingga suasana di kerajaan antah berantah menjadi tentram, aman, damai dan sejahtera. Semuanya bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar